Sabtu, 10 Oktober 2015

Cara Meresensi Sebuah Buku

Sebelum meresensi sebuah buku terlebih dahulu kita harus mengetahui, apa itu resensi ?
ya ! , pengertian resensi secara umum adalah suatu tulisan mengenai nilai (kelebihan dan kelemahan) sebuah karya, seperti Buku, Novel, Majalah, Komik, DVD dan lain-lain.
setelah mengetahui pengertian resensi, tentunya kita dapat mengetahui cara bagaimana meresensi sebuah buku.

langsung saja !

Terlebih dahulu kita harus mengetahui tujuan resensi seperti dibawah ini ;
a. Mengungkapkan informasi mengenai isi buku (gambaran dan penilaian) kepada pembaca
b. Memberikan pandangan kepada pembaca mengenai isi buku
c. Mengatehai Kelebihan dan Kelemahan buku yang diresensi
d. Mengetahui alasan atau latar belakang buku tersebut diterbitkan

Adapun unsur-unsur yang perlu kita perhatikan dalam menulis resesnsi ;
1. Judul resensi
2. Identitans Buku
3. Ikhtisar buku atau Sinopsis (gambaran singkat) buku
4. Kepengarangan
5. Kelemahan dan keunggulan
6. Kesimpulan

Berikut contoh resensi buku yang berjudul "Sang Pelopor" ,




            Judul                        : Sang Pelopor

        Pengarang                : Alfad

        Penerbit                   : Media Alas Dayu

        Tahun Terbit             : 2009

        Jumlah Halaman      : 88 Halaman


Sinopsis Buku
Kisah seorang anak bernama Burhan bersama teman-temannya. Tinggal di sebuah Desa terpencil yang kekurangan air, Desa itu bernama Desa Pakandangan. Mereka adalah anak-anak yang tekun dan memiliki semangat yang tinggi untuk belajar. Walaupun krisis ekonomi melanda mereka karena rata-rata mereka adalah anak petani tembakau. Anak yang bernama Monang temannya Burhan sempat mengeluh berpikir untuk putus sekolah sampai Sekolah Dasar. Namun, Burhan sahabatnya tidak tinggal diam melihat temannya lesu dan sedih begitu. Burhan pun memberikan semangat kepada Monang, membuat semangat Monang membara kembali.
Ketika suatu saat, matahari mulai tenggelam setelah selesai bermain, Burhan dan temannya tersesat di hutan, mereka sangat ketakutan kalau nanti dimarahi oleh orang tua mereka. Hingga pada keesokan harinya, mereka tak sadar kalau mereka tertidur beralaskan rumput. Dengan kepintaran Burhan mereka pun menemukan solusi “Rumah kita kan sebelah timur, berarti kita harus mengikuti arah matahari !” tukas Burhan yang teringat pelajarang IPS yang pernah diajarkan oleh gurunya, Pak Wildan. Sampai suatu saat tiba-tiba mereka tidak menyangka bisa menemukan mata air yang memancur  yang dicari-cari oleh penduduk Desa Pakandangan. Mengingat pelajaran IPA yang diterangkan oleh gurunya, Pak Hosnan bahwa “air akan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah”. Burhan dan Monang terus mengamati pancuran mata air tersebut.
Hingga pada saat Burhan masuk ke perguruan tinggi Institut Pertanian Bogor (IPB), ia melakukan penelitian di desanya tentang lingkungan hidup dengan teman KKN-nya. Burhan mengingat bahwa ada mata air yang ia temukan di hutan ketika mereka tersesat bersama teman-temannya dulu. Burhan dan teman-teman penelitiannya pun kesana selaku ketua kelompok Burhan pun memimpin untuk kesana. Hingga sampai di sana mereka mencatat semua apa yang mereka lihat di sekeliling mata air tersebut. Setelah itu mereka pun berpikir, berinisiatif kalau ingin mengalirkan mata air tersebut ke rumah-rumah penduduk Desa Pakandangan. Inisiatif tersebut di setujui oleh para warga dan kepala desa. Mereka langsung menuju mata air tersebut untuk kerja bakti mengalirkan air tersebut sampai ke rumah-rumah penduduk, walaupun pada saat itu ada yang tidak setuju dengan inisiatif mereka. Warga Desa Pakanbangan pun sangat bahagia karena bisa menikmati apa yang mereka angan-angankan. Dan Burhan pun ikut bahagia karna apa yang ia cita-citakan tercapai. Walaupun juga banyak musibah yang dipikulnya sebelum berhasil menggapai cita-citanya, dimana orang tuanya meninggal sebelum melihatnya berhasil dan membahagiakan orang tuanya.
Ini merupakan gambaran singkat tentang buku yang berjudul “Sang Pelopor”. Mudah-mudahan membuat para pembaca terdorong untuk membacanya karena terdapat kisah-kisah motivasi yang dapat menggetarkan hati dan menanamkan sikap cinta tanah air. Berhubungan dengan tema buku ini yakni lingkungan hidup pembaca dapat mengambil manfaat dari buku ini, karena bisa juga seebagai referensi pengetahuan dan meningkatkan semangat dalam belajar sehingga buku ini dapat dijadikan pedoman agar menjadi bermanfaat bagi Bangsa dan Negara.
Resensi
          Kisah seorang anak bernama Burhan bersama teman-temannya. Tinggal di sebuah Desa terpencil yang kekurangan air, Desa itu bernama Desa Pakandangan. Mereka adalah anak-anak yang tekun dan memiliki semangat yang tinggi untuk belajar. Walaupun krisis ekonomi melanda mereka karena rata-rata mereka adalah anak petani tembakau. Anak yang bernama Monang temannya Burhan sempat mengeluh berpikir untuk putus sekolah sampai Sekolah Dasar. Namun, sahabatnya Burhan tidak tinggal diam melihat temannya lesu dan sedih begitu. Burhan pun memberikan semangat kepada Monang, membuat semangat Monang membara kembali.
          Ketika suatu saat hari matahari tenggelam setelah selesai bermain, Burhan dan temannya tersesat tersesat di hutan, mereka sangat ketakutan kalau nanti dimarahi oleh orang tua mereka. Hingga pada keesokan harinya membuat mereka tak sadar kalau mereka tertidur beralaskan rumput. Dengan kepintaran Burhan mereka pun menemukan solusi “Rumah kita kan sebelah timur, berarti kita harus mengikuti arah matahari !” tukas Burhan yang teringat pelajarang IPS yang pernah diajarkan oleh gurunya Pak Wildan. Sampai suatu saat tiba-tiba mereka tidak menyangka bisa menemukan mata air yang memancur  yang dicari-cari oleh penduduk Desa Pakandangan. Mengingat pelajaran IPA yang diterangkan oleh gurunya Pak Hosnan bahwa air akan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Burhan dan Monang terus mengamati pancuran mata air tersebut.
          Hingga pada saat Burhan masuk ke perguruan tinggi Institut Pertanian Bogor (IPB), melakukan penelitian di desanya tentang lingkungan hidup dengan teman KKN-nya. Burhan mengingat bahwa ada mata air yang ia temukan di hutan ketika mereka tersesat bersama teman-temannya dulu. Burhan dan teman-teman penelitiannya pun kesana selaku ketua kelompok Burhan pun memimpin untuk kesana. Hingga sampai di sana mereka mencatat semua apa yang mereka lihat di sekeliling mata air tersebut. Setelah itu mereka pun berpikir, berinisiatif kalau ingin mengalirkan mata air tersebut ke rumah-rumah penduduk Desa Pakambangan. Inisiatif tersebut di setujui oleh para warga dan kepala desa. Mereka langsung menuju mata air tersebut untuk kerja bakti mengalirkan air tersebut sampai ke rumah-rumah penduduk, walaupun pada saat itu ada yang tidak setuju dengsn inisiatif mereka. Warga Desa Pakambangan pun sangat bahagia karena bisa menikmati apa yang mereka angan-angankan. Dan Burhan pun ikut bahagia karna apa yang ia cita-citakan tercapai. Walaupun juga banyak musibah yang dipikulnya sebelum berhasil menggapai cita-citanya, dimana orang tuanya meninggal sebelum melihatnya berhasil dan membahagiakan orang tuanya.
          Walaupun buku tersebut cendrung lebih memuji dan melebih-lebihkan tokoh utama, tapi buku tersebut memuat kisah-kisah yang inspiratif membuat hati para pembaca tergerak untuk melakukan sesuatu. Disamping itu, buku ini juga terkesan mengajarkan untuk bakti kepada orang tua, tetap bersyukur kepada Tuhan, dan yang paling penting juga membuat para pemuda sadar bahwa Negara ini membutuhkan pemikiran mereka untuk membuat Negara ini lebih maju dan sejahtera.
          Dan juga membuat hati tergerak untuk mandiri dan tabah dalam menghadapi musibah/tantangan hidup sehingga membuat pribadi yang bermanfaat dan lebih dewasa. Dan teringat di dalam masyarakat penemuan yang dilakukan atau diperoleh seseorang pada mulanya diremehkan dan kurang diperhatikan tetapi setelah ternyata memberikan manfaat kepada semua orang mereka baru beramai-ramai mendukungnya semoga kesan  moral yang disampaikan oleh resensi ini dapat bermanfaat bagi semua orang dan mudah dipahami.


Kelebihan Buku
·         Buku tersebut menceritakan kisah-kisah inspiratif yang di ambil dari seorang anak yang ketika besarnya dapat bermanfaat bagi bangsa dan Negara.
·         Dilengkapi dengan gambar sehingga membuat para pembaca tertarik
·         Penokohannya sangat bagus dan alur ceritanya sangat teratur
·         Menumbuhkan semangat belajar bagi para pemuda
·         Mengajarkan kebaktian kepada kedua orang tua
·         Mengajarkan untuk tatap bersyukur kepada Tuhan atas apa yang diberikan saat ini
·         Menumbuhkan pola pikir yang cendrung mandiri
·         Mengajarkan untuk tetap tabah dalam menghadapi musibah
·         Menumbuhkan pribadi yang tetap memelihara ikhtiar sehingga menjauhi sifat putus asa.
Kelemahan Buku
·         Terdapat ejaan dan beberapa kalimat yang salah
·         Buku tersebut lebih cendrung memuji dan melebih-lebihkan tokoh utama walaupun disaat itu pada akhir cerita tokoh sampingan sangat berperan
Kesimpulan Buku
          Hidup merupakan tantangan yang benar-benar nyata. Yang tidak bisa kita duga-duga, seperti apa kita ke depannya. Kata orang semua dipengaruhi oleh faktor nasib, namun di dalam ajaran islam kita diajarkan untuk tetap berikhtiar dan pantang putus asa karena nasib juga bisa diubah asalkan kita tetap mempunyai semangat yang tinggi dan tetap selalu bersyukur kepada Allah swt. Dengan diketahuinya hal ini, tentunya kita tidak bisa tinggal diam dan bermalas-malasan karena di dalam Al-Qur’an surah Al-Asr sudah dijelaskan bahwa manusia berada dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta juga menasihati untuk kebenaran dan untuk kesabaran.
          Keberhasilan seseorang tidak terlepas dari restu orang tua. Oleh karena itu, kita harus berbakti kepada orang tua, selalu mengingat mereka dalam keadaan apupun dan dimanapun. Juga kita harus sadar bahwa Negara ini sedang membutuhkan kita, untuk membuat Negara ini lebih maju dan sejahtera. Untuk itu, kita harus memiliki mindset/pola pikir yang mandiri agar lebih dewasa supaya mudah dalam menghadapi tantangan hidup. Tentunya, harus memiliki semangat belajar dan menjauhi sifat keputusasaan karena banyak diantara kita, dari kalangan kaum awam yang putus sekolah ataupun juga anak para pejabat yang malas sekolah dan lebih mementingkan nafsu mereka daripada masa depan Negara dan bangsa mereka.
          Oleh sebab itu, walaupun hidup kita sederhana ataupun kurang mampu, kita harus tetap berusaha disertai dengan keinginan atau percaya diri yang kuat agar apa yang kita inginkan/cita-citakan bisa tercapai. Di dalam buku ini sudah diceritakan berbagai kisah inspirasi yang perlu kita pedomani berkaitan dengan keadaan hidup yang berkecukupan atau kurang mampu. Dengan merenungkan cerita yang sudah dijelaskan diatas semoga kita dapat menjadi manusia yang berhasil, baik berhasil di dunia maupun di akhirat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar